Secara etimologis filsafat adalahberasal dari bahasa Yunani filososofia ,yang berasal dari kata kerja filosofein yang berarti mencintai kebijaksanaan.Kata tersebut juga berasal dari kata Yunani philosophis yang berasal dari kata kerja philein yang berartyang berartii mencintai ,atau philia cinta,dan shophia yang berarti kearifan,dari kata tersebut lahirlah kata inggris philoshopy yang biasanya diterjemahkan sebagai cinta kearifan.
Arti kata tersebut belum memperhetikan makna yang sebenarnya dari kata filsafat karena pangertian filsafat sangat luas.berbagai
KONSEP PLATO
Plato memberikan pengertian dengan istilah dialektika yang berarti sni berdiskusi karena filsafat harus berlangsung sebagai upaya memberikaan kritik terhadap berbagai pendapat yang berlaku.
KONSEP CICERO
Cicero menyebutnya sebagai ibu dari semua seni.juga sebagai arts vitae yaitu filsafat sebagai senagai arts vitae yaitu filsafat sebagai seni kehidui kehidupan.pan.
KONSEP AL FARABI
Menurut Al farabi filsafat adalah ilmu yang menyelidiki hakikat yang sebenarnya dari segala yang ada.
KONSEP RENE DESCARTES
Filsafat merupakan kumpulan segala pengetahuan,di mana Tuhan,alam dan manusia menjadi pokok penyelidikanya.
KONSEP FRANCES BACON
Filsafat merupakan induk agung dari ilmu ilmu,daan filsafat menangani semua pengetahuan sebagai bidangnya.
KONSEP JOHN DEWEY
Filsafat haruslah di pandang sebagai suatu pengungkapan mengenai perjuangan manusia secara terus menerus dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang membentuk budi manusia terhadap kecendrungan-kecendrungan ilmiah dan cita-cita politik yang baru dan tidak sejalan dengan weweenang yang diakui.Tegasnya,filsafat sebagai suatu alat untuk mebuat penyesuain di antara yang lama dan yang baru dalam suatu kebuayaan.
FILSAFAT SEBAGAI ILMU
Dikatakan sebagai ilmu karena di dalam pengertian filsafat mengandung empat pertanyaan ilmiah ,yaitu bagaimanakah,mengapakah,kemanakah,dan apakah.
Pertanyaan bagai mana menanyakan sifat sifat yang dapat ditangkap atau uang tampak oleh indra.jawaban ataun pengetahuan yang di perolehnya yang bersifat deksritif(penggambaran).
Pertanyaan mengapa menanyakan tentang sebab suatu objek.jawaban atau pengetahuan yang di perolehnya bersifat kausalitas(sebab akibat).
Pertanyaan kemana menanyakan tentang apa yang terjadi di masa lampau,sekarang,dan masa yang akan dating.jawaban yang di peroleh ada tiga
Jenis pengetahuan pertama kebiasaan kedua kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat,ketiga pengetahuan yag timbul dari pedoman yang dipakai sebagai suatu hal yang di jadikan pegangan.
FILSAFAT SEBAGAI CARA BERPIKIR
Berpikir secara filsafat dapat diartikan sebagai berfikir yang sangt mendalam sampai hakikat,atau berfikir secara global/menyeluruh,atau berfikir yang di lihat dari berbagai sudut pandang pemikiran atau sudut pandang ilmu pengetahuan.barpikir yang demikian sebagai upaya untuk berpikir secara tepat dan benar serta dapat dipertanggung jawabkan.hal ini harus memenuhi persyaratan:
1.Harus sistematis
Dimaksudkan untuk menyusun suatu pola pengetahuan yang rasional.Sistematika pemikiran seorang filosof banyak di pengaruhi oleh keadaan dirinya,lingkngan,zaman,pendidikan,dan sstem pemikiran yang mempengaruhi.
2.Harus konsepsional
Istilah ini berkaitan dengan ide atau gambaranyang melekat pada akal pikiran yang berada dalam intelektual.maksunya sebagai upaya untuk menyusun suatu bagan yang jelas.
3.Harus koheren
Yaitu unsur-unsurnya tidak boleh mengandung uraian-uraian yang bertentangan satu sama lain.
4.Harus rasional
Yaitu unsur-unsurnya berhubungan secara logis.arinya pemikiran di uraikan dalam bentuk yang logis,y aitu suatu bentuk kebenaran yang mempunyai kaidah-kaidah berpikir.
5.Harus sineptik
Artinya pemikiran filsafat harus melihat hal-hal secara menyeluruh atau dalam kebersamaan secara integral.
6.Harus mengarah kepada pandangan dunia
Yang di maksud adalah pemikiran filsafat sebagai upaya untuk memahami semua realitas kehidupan dengan jalan menyusun suatu pandangan dunia,termasuk di dalamnya menerangkan tentang dunia,termasuk di dalamnya menerangkan tentang dunia dan semua dan semua hal yang berada di dalamnya.
FILSAFAT SEBAGAI PANDANGAN HIDUP
Diartikan sebagai pandangan hidup karena filsafat pada hakikatnya bersumber pada:hakikat kodrat pribadi manusia (sebagai mahluk indifidu,mahluk social dan makhluk Tuhan).Hal ini berarti ,bahwa filsafat mendasarkan pada penjelmaan manusia secara total dan sentral sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk monodualisme (manusia secara kodrat terdiri dari jiwa dan raga)Manusia secara total(menyeluruh).Dan sentralat sekalig di dalamnya memuat sekaligus sebagai sumber penjelmaan bermacam-macam jenis filsafat,antara lain:
a.Manusia dengan unsur raganya dapat melahirkan filsafat biologi.
b.Manusia dengan unsure rasanya dapat melahirkan filsafat keindahan (estetika).
c.Manusia dengan unsur monodualismenyairkan filsafat (kesatuan jiwa dan raganya)dapat melahirkan filsafat antropolog.
d.Manusia dengan kedudukanya sebagai makhluk Tuhan dapat melahirkan filsafat ketuhanan.
e.Manusia sebagai makhluk social dapat melahirkan filsafat social .
f.Mmanusia sebagai makhluk yang berakal dapat melahirkan filsafat berpikir (logika)
g.Manusia dengan unsur kehendaknya untuk berbuat baik dan buruk dan melahirkan filsafat tingkah laku (etika).
i.Manusia dengan segala aspek kehidupannya dapat melahirkan filsafat umum
j.Manusia dengan dan sebagai warga Negara dapat melahirkan filsafat Negara
K.Manusia dengan unsur kepercayaanna terhadap supernatural dapat melahirkan filsafat agama.
II. OBYEK MATERI DAN OBYEK FORMAL FILSAFAT
Yang disebut obyek materi adalah hal atau bahan yang diselidiki (hal yang di jadikan sasaran penyelidikan).Sedangkan objek formal adalah sudut pandang,dari mana hal atau bahan tersebut dipandang.
Misalnya,ilmu alam objek formalnya perubahaenn dan bangun benda.ilmu kimia objeek formanya susunan benda.
Objek materi filsafat adalah segala sesuatu yang ada.”ada disini mempunyai tiga pengertian ,yaitu ada dalam kenyataan,ada dalam pikiran ,dan ada dalam kenyataan,ada dalam kemungkinan.Sedangkan objek forma filsafat adalah menyeluruh dan secaraumum.Menyeluruh maksudnya filsafat dalam memandangnya dapat mencapai hakikat(mendalam).atau tidak ada satupun yang berada diluar jangkauanpembahasan filsafat.Umum disini maksudnya dalam hal tertentu,hal tersebut dianggap benar selama tidak merugikan filsafat sebagi ilmu.
Menurut Ir.Poedjawijatna,objek materi filsafat adalah ada dan yang mungkin ada.Objek materi tersebut sama dengan objek materi dan ilmu seluruhnya.
III. CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
a) Sangat umum atau universal ersan
Pemikiran filsafat mempunyai kecendungan sangat umum,dan tingkat keumumanya sangat tinggi.Karena pemikiran filsafat tidak bersan gkutan dengan obyek-obek khusus,akan tetapi bersangkutan dengan sifat-sifat umum.mialnya tentang manusia,tentang keadilan,tentang kebebasan dan lainya
b) Tidak factual
Kata lain tidak factual adalah spekulatif,yang artinya filsafat membuat dugaan-dugaan yang masuk akal mengenai sesuatu yang tidak berdasarkan pada bukti.
c) Bersangkutan dengan nilai
C.J.Ducase mengatakan bahwa filsafat merupakan usaha untuk mencari pengetahuan,berupa fakta-fakta,yang disebut penilaian.Yang di bicarakan ran adalah tentang baik buruk,susila dan asusila,dan akhirnya filsafat sebagai usaha utuk mempertahankan nilai.
d) Berkaitat dengan arti
Sesuatu yang bernilai tentu di dalamnya penu h deengan arti.Agar para Filsof dalamen mungkapkaan ide-idenya agar sarat dengan artii maka para filosof harus dapat menciptakan kalimat-kalimat yang logis dan bahasa yang tepat.
e) Implikatif
POla pemikiran yang impliukatif akan dapat menyuburkan inteletual.
IV. CABANG-CABANG FILSAFAT
Filsafat dapat dikelompokan menjadi empat bidaang induk,yaitu:
a) filsafat tentang pengetahuan,terdiri:
1.epistomologi
2.logika
3.kritik ilmu-ilmu
b) Filsafat tentang keseluruhan kenyataan,terdiri;
1.metafisika umum (ontolog)
2.metafisika khusus,terdiri;
• teologi metafisi
• antropolog i
• kosmologi
c) filsafat tentang tindakan,terdiri;
• etika
• estetika
d) sejarah filsafat
pembagian filsafat secara sistemstis yang di dasarkan pada sistematika yang berlaku dalam kurikulum akademis;
Metafisika(filsafat tentang hal yang ada)
epistemology(teori pengetahuan)
Metodologi(teori tentang metode)
logika(tentang penyimpulan)
Etika(tenang pertimbangan moral)
sejarah filsafat
estetika(keindahaan)
pembagian filsafat berdasar pada struktur pengetahuan filsafat yang berkembang sekarang ini,terbagi pada tiga bidang,yaitu:
Filsafat sistematis,terdiri
o Metafisika
o Epistemologi
o Metodologi
o logika
o etika
o estetika
filsafat khusus,terdiri;
o filsafat seni
o kebudayaan
o pendidikan
o sejarah
o bahasa
o hokum
o Budi
o politik
o Agama
o Kehidupan sosial
o Nilai
Filsafat keilmuan,terdiri
o Matematik
o ilmu-ilmu fisik
o Biologi
o Linguistik
o psikologi
o ilmu-ilmu sosial
Penyusunan menurut struktur secara menyeluruh dalam bidang filsafat oleh The Liang Gie diharapkan membantu dalam rangka menyusun kurikulum dan pengajaran filsafat di pendidikan tinggi Indonesia.
Dalam studi filsafat untuk memahaminya secara baik paling tidak harus mempelajari lima bidang pokok yaitu:
a. Metafisika
Merupakan cabang filsafat yang memuat suatu bagian dari persoalan filsafat yang :
Membicarakan tentang prinsip-prinsip yang paling universal
Membicarakan sesuatu yang bersifat keluarbiasaan.
Membicarakan karakteristik yang sangat mendasar, yang berada di luar pengalaman manusia.
Berupaya menyajikan suatu pandangan yang komperhensif tentang segala sesuatu.
Membicara persoalan-persoalan seperti hubungan akal dengan benda, hakikat perubahan, pengertian tentang kemerdekaan, wujud Tuhan, kehidupan setelah mati, dan lainnya.
b. Epistemologi
Disebut teori pengetahuan yang secara umum membicarakan mengenai sumber-sumber, karakteristik, dan kebenaran pengetahuan. Persoalan epistemology berkaitan erat dengan persoalan metafisika bedanya persoalan epistemology berpusat pada:
Problem asal pengetahuan.
Apakah sumber-sumber pengetahuan ? , darimana penegetahuan yang benar dan bagaimana kita dapat mengetahaui?
Problem penampilan
Problem mencoba kebenaran
c. Logika
Logika adalah bidang penegtahuan yang mempelajari segenap asas, aturan, dan tata cara penalaran yang betul.
d. Etika
Etika atau filasafat prilakau sebagai satu cabang satu filsafat yang membicarakan tindakan manusia, dengan penekanan yang baik dan yang buruk.
e. Sejarah filsafat
Adalah laporan suatau peristiwa yang berkaitan dengan pemikiran filsafat.
V. KEDUDUKAN ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA
Ilmu, filsafat, dan agama mempunyai hubungan yang terkait dan reflektif dengan manusia. Dikatakan terkait karena ketiganya tidak dapat bergerak dan berkembang apabila tidak ada tiga alat dan tenaga utama yang berada didalam diri manusia. Tiga alat dan tenaga utama manusia adalah akal piker, rasa, dan keyakinan.
Ilmu dan filsafat dapat bergerak dan berkembang berkat akal pikiran manusia juga, agama dapat bergerak dan berkembang berkat adanya keyakinan.
Dikatakan reflektif, karena ilmu, filsafat, dan agama baru dirasakan manfaatnya dalam kehidupan manusia, apabila ketiganya merefleksi dalam diri manusia.
Ilmu mendasarkan pada akal pikir lewat pengalaman dan indera, dan filsafat mendasarkan pada otoritas akal murni secara bebas dalam penyelidikan terhadap kenyataan dan pengalaman terutama dikaitkan dengan kehidupan manusia. Sedangkan agama mendasarkan pada otoritas wahyu.
Menurut Profesor Nasroen SH mengemukakan bahwa filsafat yang sejati haruslah berdasarkan pada agama dan filsafat sejati itu terkandung dalam agama.Apabila filsafat tidak berdasrkan pada agama dan filsafat hanya semata-mata berdasarkan akal pikir saja, maka filsafat tersebut tidak akan memuat kebenaran obyektif, karena yang memberikan penerangan dan putusan adalah akal pikiran.
VI. BEBERAPA KEGUNAAN MEMPELAJARI FILSAFAT
A. Aakan dapat menambah ilmu penegtahuan, karena dengan bertambahnya ilmu pengetahuan akan bertambah pula cakrawala pemikiran, cakrawala pandang yang semakin luas.
B. Dasar dari semua tindakan adalah ide. Sesungguhnya filsafat didalamnya memuat ide-ide yang fundamental. Ide-ide itulah yang akan membawa manusia kearah suatu kemampuan untuk merentang kesadarannya dalam segala tindakannya .
C. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kita semakin di tantang dengan memberikan alternatifnya.Disatu sisi kita berhadapan dengan kemajuan teknologi beserta dampak negatifnya, perubahan demikian cepatnya pergeseran tat nilai dan akhirnya kita akan semakin jauh dari tata nilai dan moral. Yang berakibat para ilmuan kehilangan bobot kebijaksanaannya.Mengingat hal-hal tersebut diatas kita sangat memerlukan suatu ilmu yang sifatnya memberikan pengarahan atau manusia akan dibekali suatu kebijaksanaan, dimana didalamnya memuat nilai-nilai kehidupan yang angat diperlukan oleh umat manusia.
Filsafat yang berguna bagi manusia, apabila filsafat tersebut memperlihatkan kemajuan yang positif bagi kehidupan manusia.
VII. METODE-METODE FILSAFAT
Kegiatan berfikir atau kegiatan kefilsafatan sesungguhnya berupa perenungan. Perenungan tersebut untuk menyusun suatu badan yang konsepsional, tidak boleh memuat pernyataan yang sifatnya kontradiktif, hubungan yang satu dengan yang lain harus logis, mampu memberikan penjelasan tentang pandangan dunia sebagai perangkat berfikir adalah: Logika, deduksi, analogi, dan komparasi.
ANALISIS
Pengertiana analisis adalah rincian istilah-istilah atau pernyataan-pernyataan dalam bagian-bagiannya sehingga kita dapat melakukan pemeriksaan atas makna yang terkandung misalnya perkataan nyata dibawah ini: “Apakah impian itu sesuatu yang nyata “
Adapun maksud analisis adalah melakukan pemeriksaan secara konsepsional terhadap makna dan istilah yang kita pergunakan dalam pernyataan yang kita buat. Dengan analisis kita akan memperoleh makna yang baru, dan menguji istilah-istilah engan berbagai contoh.
SINTESIS
Sebagai upaya mencari kesatuan didalam keragaman. Maksudnya, mengumpulkan suatu pen getahuan yang dapat diperoleh .Karene dalam menyusun system pemikiran seorang ahli pikir mendasarkan pikirannya pada sejumlah besar bahan yang dicari. Lebih banyak keterangan hasilnya akan lebih baik.
Logika: Adalah ilmu pengetahuan tentang penyimpulan yang lurus serta menguraikan tentang aturan-aturan untuk mencapai kesimpulan dari premis-premis.
(Logika) Induksi : Membicarakan penarikan kesimpulan bukan dari pernyataan yang umum, melainkan dari yang khusus. Kesimpulannya bersifat probabilitas berdasarkan atas pernyataan yang telah diajukan .
(Logika) Deduksi: Membicarakan cara untuk mencapai kesimpulan dengan terlebih dahulu mengajukan pernyataan mengenai semua diantara suatu kelompok barang tertentu.
Analogi dan komparasi nmerupakan upaya untuk mencapai suatu kesimpulan dengan menggantikan dengan apa yang kita coba untuk membuktikannya dengan sesuatu yang serupa dengan hal tersebut.
Dalam bidang filsafat terdapat beberapa metode berasal dari kata Meta-Hodos, artinya menuju, melalui cara, jalan. Metode sring diartikan sebagai jalan berfikir dalam bidang keilmuan. Dalam bidang filsafat, yaitu:
Metode kritis yaitu dengan mengnalisis istilah dan pendapat, dengan mengajukan pertanyaan secara terus menerus sampai hakikat yang ditanyakan .
Metode intuitif, yaitu dengan melakukan introspeksi intuitif, memakai symbol-simbol.
Metode analisis abstraksi, yaitu dengan jalan emish-misahkan atau menganalisi didalam angan-angan (didalam pikiran) hingga pada hakikat (ditemukan jawaban).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar